TIPS
MEMILIH DAGING KAMBING
Secara umum daging yang baik adalah yang berwarna merah segar dan cerah
serta memiliki aroma yang khas dengan sedikit prengus tetapi tidak berbau
busuk. Daging juga memiliki ciri bertekstur padat dan apabila ditekan akan
terasa kenyal atau tidak lembek.
ü Kaki depan (lamb foreshank).
Bagian ini terdapat di
bagian paha sampai kaki. Terbagi menjadi dua macam, yaitu kaki depan dan kaki
belakang. Kaki depan lebih keras dibandingkan kaki belakang karena kaki depan memiliki
lebih banyak otot daripada lemak. Karena itu, pengolahan kaki kambing bagian
depan harus lebih lebih lama daripada kaki belakang. Cocok diolah untuk: Aneka
makanan berkuah yang dimasak dalam waktu yang lama, seperti semur, kari, sup.
ü Sengkel (lamb shank).
Kaki belakang ini
memiliki tekstur yang lebih empuk dibandingkan kaki depan. Cocok diolah untuk :
roast lamb, semur.
ü Panggul (lamb leg).
Karakter
dari daging panggul ini adalah teksturnya yang lebih empuk dibandingkan sengkel
atau lamb shank. Aromanya pun
tidak terlalu kuat karena kadar lemaknya lebih sedikit dibanding bagian perut.
Cocok diolah untuk: sate kambing, gulai, dan tongseng kambing.
ü Iga (rib).
Pada umumnya bagian ini
lebih empuk dan biasa disajikan dalam olahan bakar atau sup. Sebelum proses
pembakaran, sebaiknya iga kambing direbus terlebih dulu menggunakan panci
bertekanan tinggi dengan menambahkan daun salam, serei, kunyit untuk
menghilangkan bau prengus. Selain itu, campuran bumbu ini juga dapat
menghilangkan efek lengket akibat lemak dari iga. Cocok diolah untuk: iga
bakar, sup.
ü Has luar (sirloin).
Bagian ini merupakan
bagian daging yang memiliki tekstur empuk dan biasanya terdapat sedikit lemak.
Cocok diolah untuk: rendang, steak, sate.
ü Has dalam (tenderloin).
Seperti juga daging sapi,
daging has dalam dari kambing merupakan salah satu bagian yang terbaik karena
teksturnya yang empuk dibandingkan daging has luar atau sirloin. Cocok diolah
untuk: tongseng, sate.
ü Bahu (chateaubriand).
Chateaubriand merupakan
bagian daging kambing yang terletak pada punuk bagian atas. Bahu merupakan
salah satu bagian yang empuk dan lebih mahal dibandingkan bagian manapun. Cocok
diolah untuk: steak dan sate.
TIPS MEGHILANGKAN BAU
AMIS ATAU PRENGUS PADA DAGING KAMBING
Bau prengus pada daging kambing atau domba akan mengganggu citarasa dari
masakan yang telah diolah. Oleh karena itu, berikut beberapa cara untuk
mengurangi dan menghilangkan bau amis/ prengus daging kambing.
ü Daging kambing yang akan diolah jangan
dicuci atau terkena air agar aroma kambing tidak semakin menonjol dan tidak
liat saat dimasak. Mengolahnya secara langsung setelah disembelih juga dapat
menimbulkan bau perengus yang tajam, sebaiknya diamkan beberapa jam agar semua
darahnya keluar dan kotorannya turun lalu cuci bersih dengan air mengalir
sampai semua kotorannya hilang.
ü Tetapi, cara tersebut hanya efektif jika
digunakan untuk daging yang sudah dipotong dan terpisah dari tulang. Sedangkan
untuk menghilangkan bau perengus pada daging yang masih menempel pada tulang,
maka pencucian dengan cara merebusnya dalam air mendidih. Tambahkan lengkuas,
jahe, daun salam atau daun jeruk dan serai di dalam air rebusan atau dengan
bahan-bahan yang beraoma kuat lainnya.
ü Saat mengiris atau memotong daging ketika
akan diolah/ dimasak, sebaiknya dengan bagian yang tidak terlalu besar melawan
arus dan berhati-hati agar daging tidak terkena kotoran sehingga tidak
terpancing untuk membersihkannya dengan air. Jika bulu-bulu kambing masih
menempel halus dan tipis, cabuti saja pelan-pelan. Daging kambing siap olah tidak
mengapa disimpan dulu di dalam kulkas sebelum dimasak, sepanjang tidak dicuci
dengan air.
Sumber :
Editor
: Dadang Suganda, S.Pt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar