Laman

"Wilujeng Sumping Di Website Resmi BP3K Sukahening" "BP3K Sebagai Gerbang Inovasi Teknologi Pertanian""Rempug Jukung Sauyunan Ngawangun Pertanian Sukahening"

Senin, 23 November 2015

Menjadi Petani Sukses Dunia Akhirat


Hidup sukses adalah dambaan setiap orang, termasuk petani. Terkadang orang salah memandang arti kesuksesan sehingga tidak sedikit orang yang melakukan hal-hal dengan melanggar aturan demi menggapai sebuah kesuksesan.
Begitupun dengan kaum petani.  Dengan alasan ingin mendapatkan kesuksesan hidup, ia ia habiskan sisa hidupnya di sawah, di kebun atau di ladang agar mendapatkan hasil panen yang melimpah.  Ia menganggap bahwa dengan hasil yang melimpah, hidupnya akan sukses. Namun ia lupa bahwa kesuksesan yang sebenarnya bukan pada hasil panen yang melimpah, tetapi lebih dari itu. Ia harus tetap menjaga hubungan baik dengan Tuhannya (hablu minallah), sesama manusia (hablu minannas), dirinya sendiri (hablu binnafsih) dan dengan alam sekitar (hablu ma'al 'alam).

Apapun aktivitas yang kita lakukan di dunia ini, apapun jenisnya tidak akan keluar dari empat dimensi, yaitu :
  • Dimensi yang pertama, hubungan antara manusia dengan Tuhannya (hablu minallah). Setiap pekerjaan yang kita lakukan tidak boleh keluar dari dimensi ini.  Jika kita pergi pagi dan pulang malam hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan perut semata, sungguh rugilah kita.  Apapun yang telah kita upayakan tidak akan menjadi berkah.  Namun, niatkanlah segala yang kita usahakan itu semata-mata untuk mencari keridhaan Tuhan.  Petani yang sukses adalah petani yang bisa menyadari prinsip ini.  Apapun hasil yang ia peroleh dari hasil usahanya akan diterima sebagai pemberian Tuhan yang terbaik.
  • Dimensi yang kedua, hubungan manusia dengan sesamanya (hablu minannas). Bertani adalah aktivitas yang tidak keluar dari dimensi ini. Misalnya, setiap akan menanam padi, sawah yang kita miliki pastilah dicangkul terlebih dahulu sehingga kita butuh orang lain untuk mencangkul.  Petani yang sukses adalah petani yang bisa menjadikan segala aktivitas pertaniannya untuk menjaga hubungan baik dengan sesama.  Bertani adalah sarana untuk meningkatkan tali persaudaraan dan perstuan.
  • Dimensi yang ketiga, Hubungan dengan dirinya sendiri (hablu binnafsih), Dimensi ini kadag-kadang dilupakan orang, mereka menyangka kalau kita sudah membina hubungan baik dengan tuhan dan sesamanya maka cukuplah sudah.  Petani yang sukses adalah orang yang mampu menjaga dirinya sendiri.  memperlakukan dirinya sendiri dengan sepantasnya baik jasmani maupun rohaninya.  Petani yang mampu memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya sesuai dengan standarnya dan dengan tidak berlebihan, ia termasuk petani yang sukses.
  • Dimensi yang keempat, Hubungan dengan alam sekitar (hablu ma'al 'alam). Petani yang baik adalah petani yang mampu menjaga hubungan harmonis dengan alam sekitar.  Dimensi ini sering dilanggar oleh petani.  Wajar jika kerusakan alam sekitar semakin meningkat yang pada gilirannya akan menyebabkan kerugian bagi petani sendiri.
Empat dimensi itu harus benar-benar dipahami, dihayati, dan diamalkan oleh setiap petani. Jika empat dimensi itu sudah mendarah daging dalam kehidupannya, kesuksesan demi kesuksesan akan senantiasa terus menyertainya.

Sumber : Nasrudin, Didin.  2006.  Menjadi Petani Sukses Dunia dan Akhirat. Karya Mandiri Pratama.  Jakarta
Editor    : Farid Nursoba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar