Laman

"Wilujeng Sumping Di Website Resmi BP3K Sukahening" "BP3K Sebagai Gerbang Inovasi Teknologi Pertanian""Rempug Jukung Sauyunan Ngawangun Pertanian Sukahening"

Kamis, 05 November 2015

Metamorfose Serangga




Metamorfose berasal dari kata meta  yang berarti perubahan dan morphe yang berarti bentuk, sehingga metamorfose diartikan sebagai proses perubahan bentuk tubuh serangga dari stadia telur sampai menjadi serangga dewasa.

Ada dua jenis  metamorfose serangga, yaitu metamorfose sempurna (Holometabola)  dan tidak sempurna (Hemimetabola).

Metamorfose sempurna artinya perubahan bentuk serangga dari telur-larva-pupa-dewasa.

Gambar Metamorfose Sempurna


sedangkan metamorfose tidak sempurna perubahan bentuk dari telur-larva-dewasa.

Gambar Metamorfose Tidak Sempurna

Larva berdasarkan jumlah kakinya dapat dibedakan menjadi :
  1. Apoda ; serangga yang fase larva tidak berkaki (a = tidak,  poda = kaki).
  2. Olygopoda ; serangga pada fase larva mempunyai jumlah kaki sedikit, yaitu 3 pasang di dada, tetapi pada bagian perut dan ekor tidak ada kaki.
  3. Polypoda ; serangga pada fase larva mempunyai kaki banyak, yaitu 3 pasang di dada, 4 pasang di perut dan 1 pasang di ekor.
Gambar Apoda


Gambar Oligopoda

Gambar Polipoda





Sedangkan bentuk pupa serangga dapat dibedakan menjadi :
  1. Exerata ; calon alat tambahan pada pupa ini tampak jelas karena tidak tertutup oleh kokon dan tidak melekat pada tubuh, kecuali calon mata.  tipe pupa seperti ini dimiliki oleh semua serangga yang mempunyai metamorfose sempurna.
  2. Obtecta ; calon anggota tubuh seperti sayap, kaki, antena nampak jelas dan melekat pada tubuh.
  3. Coarctata ; bentuk pupa ini mirip dengan pupa exerata, hanya pada pupa ini tubuh dibungkus dengan exsuve yang mengeras dan dibuat oleh larva instar terakhir. dengan demikian, alat tambahan tidak tampak dan melekat pada tubuh serta berbentuk silindris.
Gambar Exerata

Gambar Obtecta


Gambar Coarctata




Sumber : 
          

Nur Tjahjadi.  1989.  Hama dan Penyakit Tanaman.  Kanisius; Yogyakarta

Pracaya.  1991.  Hama dan Penyakit Tanaman.  Penebar Swadaya; Salatiga

Hudi Matnawi.  1989.  Perlindungan Tanaman. Kanisius; Yogyakarta.

Editor : Farid Nursoba, S.ST

Tidak ada komentar:

Posting Komentar