Jerami adalah hasil samping usaha pertanian berupa tangkai dan batang
tanaman serealia yang telah kering, setelah biji-bijiannya
dipisahkan. Massa jerami kurang lebih setara dengan massa biji-bijian yang
dipanen.
Jerami mengandung sekitar 40 % C dan
mudah dirombak secara biologis, merupakan substrat untuk pertumbuhan
mikroorganisme tanah (Yoshida, 1978).
Berdasarkan hasil penelitian, ketika
kita memanen 5 ton gabah kering
dari sawah, maka kita telah KEHILANGAN
unsur hara 150 kg N (326,08 kg Urea),
20 kg P, 150 kg K dan 20 kg S
yang terbawa oleh hasil panen kita. Dari hasil panen 5 ton gabah kering
biasanya akan dihasilkan 7,5 ton
jerami.
POTENSI PEMANFAATAN JERAMI
§
Sumber
Hara Tanaman
Di Indonesia rata-rata kandungan unsur
hara yang terkandung dalam jerami padi adalah :
No.
|
Unsur Hara
|
Kandungan
(%)
|
1.
|
Nitrogen (N)
|
0,40
|
2.
|
Pospat (P)
|
0,02
|
3.
|
Kalium (K)
|
1,40
|
4.
|
Silikon (Si)
|
5,60
|
5.
|
Calcium (Ca)
|
0,06
|
Yang perlu diketahui adalah ketika
kita memanen padi 5 ton/ha akan dihasilkan jerami 7,5 ton yang mengandung :
v
45 kg N
v
10 kg P
v
125 kg K
v
10 kg S
v
350 kg Si
v
30 kg Ca
v
10 kg mg
§ Sumber bahan organik dan pembenah
tanah
Berperan
sebagai pembenah tanah, yaitu memperbaiki sifat fisik tanah,
struktur tanah, kemampuan tanah menahan air, suhu tanah relatif stabil,
memperbaiki permeabilitas, porositas dan KTK tanah.
§ Meningkatkan hasil tanaman
Pemberian 1
– 3 ton kompos jerami, meningkatkan
hasil padi sawah 1,0 – 3,5 ton/ha.
§ Potensi manfaat lain
Konservasi
lahan, sumber pakan ternak, media jamur merang, bahan bakar dan biogas,
pemeliharaan ikan/udang, bahan baku industri, pengendali OPT (efektif menekan
penyakit fusarium pada tomat, menghambat perkembangan fungi dalam tanah.
Editor
: Farid Nursoba, S.ST
Tidak ada komentar:
Posting Komentar