1. Sate
Kalau Anda makan sate, jangan
lupa makan timun setelahnya. Karena ketika kita
makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang dapat
menyebabkan kanker. Untuk itu kita punya obatnya yaitu timun yang disarankan
untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen
(penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa
makan timun setelah makan sate.
makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang dapat
menyebabkan kanker. Untuk itu kita punya obatnya yaitu timun yang disarankan
untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen
(penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa
makan timun setelah makan sate.
2. Udang Dan Vitamin C
Jangan makan udang setelah
Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan
keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang dan
Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat keracunan yang fatal dalam hitungan jam.
keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang dan
Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat keracunan yang fatal dalam hitungan jam.
3. Mie Instan
Untuk para penggemar mi
instan, pastikan Anda punya selang waktu paling tidak 3
(tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi mi instan, jika Anda akan mengkonsumsinya
lagi, dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi mi instan. Itu
sebabnya mengapa mi instan tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak.
Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang
terjangkiti kanker.
Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk
memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mi instan setiap hari .
Akhirnya dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan
karena adanya lilin dalam mi instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa
tubuh kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan lilin
tersebut.
(tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi mi instan, jika Anda akan mengkonsumsinya
lagi, dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi mi instan. Itu
sebabnya mengapa mi instan tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak.
Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang
terjangkiti kanker.
Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk
memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mi instan setiap hari .
Akhirnya dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan
karena adanya lilin dalam mi instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa
tubuh kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan lilin
tersebut.
4. Bekas Botol Minuman
Mungkin sebagian dari kita
mempunyai kebiasaan memakai dan memakai ulang botol
plastik (Aqua, VIT , etc) dan menaruhnya di mobil atau di kantor. Kebiasaan ini tidak
baik, karena bahan plastic botol (disebut juga sebagai polyethylene terephthalate or
PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini
aman untuk dipakai 1-2 kali saja, jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh
lebih dari seminggu, dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari matahari. Kebiasaan
mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat karsinogen itu bisa
masuk ke air yang kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk
dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol plastik.
plastik (Aqua, VIT , etc) dan menaruhnya di mobil atau di kantor. Kebiasaan ini tidak
baik, karena bahan plastic botol (disebut juga sebagai polyethylene terephthalate or
PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini
aman untuk dipakai 1-2 kali saja, jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh
lebih dari seminggu, dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari matahari. Kebiasaan
mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat karsinogen itu bisa
masuk ke air yang kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk
dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol plastik.
5. Bahaya Di Balik Kemasan Makanan
Kemasan makanan merupakan
bagian dari makanan yang sehari-hari kita konsumsi.
Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan dan
cenderung dianggap sebagai ‘pelindung‘ makanan.
Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaiknya mulai
sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan
mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, dan
informasi. Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada
makanan, yaitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan. Tetapi tidak
semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya.
Inilah ranking teratas bahan kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.
Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan dan
cenderung dianggap sebagai ‘pelindung‘ makanan.
Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaiknya mulai
sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan
mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, dan
informasi. Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada
makanan, yaitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan. Tetapi tidak
semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya.
Inilah ranking teratas bahan kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.
6. Kertas
Beberapa kertas kemasan dan
non-kemasan (kertas koran dan majalah) yang sering
digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi
batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia , timbal masuk melalui saluran
pernapasan atau ngan kita. pencernaan menuju sistem peredaran darah dan
kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal , hati, otak, saraf dan
tulang.
Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat),
pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang terjadipun bisa bersifat
kronis dan akut. Untuk terhindar dari makanan yang terkontaminasi logam berat
timbal, memang susah-susah gampang. Banyak makanan jajanan seperti pisang
goreng, tahu goreng dan tempe goreng yang dibungkus dengan Koran karena
pengetahuan yang kurang dari si penjual, padahal bahan yang panas dan berlemak
mempermudah berpindahnya timbale makanan tsb. Sebagai usaha pencegahan ,
taruhlah makanan jajanan tersebut di atas piring.
digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi
batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia , timbal masuk melalui saluran
pernapasan atau ngan kita. pencernaan menuju sistem peredaran darah dan
kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal , hati, otak, saraf dan
tulang.
Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat),
pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang terjadipun bisa bersifat
kronis dan akut. Untuk terhindar dari makanan yang terkontaminasi logam berat
timbal, memang susah-susah gampang. Banyak makanan jajanan seperti pisang
goreng, tahu goreng dan tempe goreng yang dibungkus dengan Koran karena
pengetahuan yang kurang dari si penjual, padahal bahan yang panas dan berlemak
mempermudah berpindahnya timbale makanan tsb. Sebagai usaha pencegahan ,
taruhlah makanan jajanan tersebut di atas piring.
7. Styrofoam
Bahan pengemas styrofoam atau
polystyrene telah menjadi salah satu pilihan yang
paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan bahwa
styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styren ini
menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap
mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut juga mampu
mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, mempertahankan
kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih aman, serta ringan.
Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa
residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan
endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan
pada system endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen
dalam makana
paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan bahwa
styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styren ini
menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap
mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut juga mampu
mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, mempertahankan
kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih aman, serta ringan.
Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa
residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan
endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan
pada system endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen
dalam makana
Penulis : Farid Nursoba, S.ST (THL-TBPP Desa
Banyuresmi)
Sumber : Google.com/search
Tidak ada komentar:
Posting Komentar