Laman

"Wilujeng Sumping Di Website Resmi BP3K Sukahening" "BP3K Sebagai Gerbang Inovasi Teknologi Pertanian""Rempug Jukung Sauyunan Ngawangun Pertanian Sukahening"

Sabtu, 31 Oktober 2015

Mengenal Phylum Hama


Hama adalah binatang yang merugikan manusia karena merusak tanaman yang diusahakan/dibudidayakan.  Hal ini mengandung arti bahwa tanaman yang dirusak adalah tanaman yang diusahakan oleh manusia karena akan diambil hasilnya.  Bila tanaman yang dirusak tidak dibudidayakan oleh manusia dan tidak diambil hasilnya (tanaman liar) maka binatang tersebut tidak lagi disebut hama.

Kerugian yang ditimbulkan oleh gangguan binatang tersebut dapat mengakibatkan kerugian ekonomi atau kerugian fisiologi. Kerugian ekonomi maksudnya adalah bila akibat gangguan hama tersebut menjadikan nilai ekonomi komoditas tersebut berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali.  Kerugian fisiologi adalah kerugian akibat gangguan hama sehingga ada bagian tanaman yang terganggu, namun secara ekonomi tidak merugikan.


Untuk memudahkan dalam mendalami hama pada tanaman, binatang tersebut dikelompokkan menjadi beberapa golongan besar.  Pembagian tersebut berurutan dari paling besar ke yang lebih kecil, yaitu sebagai berikut : Phylum, Kelas, Ordo, Famili, Genus, Spesies .

Diantara masing-masing tingkatan tersebut dikenal juga sub, misalnya dari phylum, sub kelas, kelas, sub ordo, ordo, dan seterusnya.

Phylum artinya cabang atau divisi.  Phylum yang banyak berperan sebagai hama tanaman antara lain Phylum Chordata, yaitu binatang yang bertulang belakang, misalnya kera, babi hutan, tikus, burung dan kalong.  Phylum Arthropoda, Mollusca, Ascehelminthes dan Anelida.

Jumlah jenis-jenis (spesies) dari binatang ada lebih kurang 916.000.  Phylum Chordata berjumlah lebih kurang 60.000 jenis; phylum Arthropoda lebih kurang 713.000 jenis (terbanyak); phylum Annelida lebih kurang 8.000 jenis; phylum Mollusca lebih kurang 80.000 jenis.

Phylum Arthropoda terdiri dari 6 (enam) kelas, diantaranya yaitu kelas serangga (Hexapoda) yang terdiri dari lebih kurang 640.000 jenis.

Berikut contoh urutan penamaan (nomenklatur) dari hama lalat buah buncis :

Phylum                                  :               Arthropoda
Klas                                       :               Hexapoda (Insekta)
Ordo                                      :               Diptera
Famili                                    :               Agromyzadae
Genus                                   :               Agromyza
Spesies                                 :               Agromyza phaseoli

Phylum yang berperan sebagai hama tanaman dapat diketahui dari ciri-ciri yang membedakannya :

1.   Phylum Arthropoda

Ciri-ciri :
  • §  Tubuh dan kaki beruas-ruas
  • §  Tubuh terdiri dari tiga ruas
  • §  Kaki berpasangan dengan jumlah biasanya 3 pasang
  • §  Sayap 1 – 2 pasang bahkan ada yang tidak bersayap
  • §  Mempunyai antena sepasang


Contoh :
  • §  Belalang, jangkrik (Orthoptera)
  • §  Walang sangit (Himeptera)
  • §  Kumbang (Coleoptera)
  • §  Lebah (Hymoneptera)
  • §  Lalat (Diptera)
  • §  Capung (Odonata)


2.  Phylum Mollusca
Ciri-ciri :
  • §  Tubuh lunak terbungkus cangkang berbentuk spiral
  • §  Kaki melekat pada bagian pental
  • §  Pada bagian kepala terdapat sepasang tentakel, yang digunakan sebagai indera dan dapat dipanjang pendekkan  sesuai kondisi.


Contoh :
  • §  Bekicot
  • §  Keong mas


3.  Phylum Chordata

Ciri-ciri :
  • §  Tubuh besar
  • §  Tulang belakang kuat
  • §  Gigi sebagai alat makan
  • §  Ada yang mempunyai sayap dan ada juga yang tidak
  • §  Kakinya ada yang sepasang ada juga yang dua pasang


Contoh :
  • §  Burung
  • §  Tikus
  • §  Babi
  • §  Kera


4.    Phylum Ashcelminthes

Ciri-ciri :
  • §  Tubuh lunak dan berbentuk silindris
  • §  Tidak beruas-ruas
  • §  Tubuh memanjang, namun ada juga yang agak bulat
  • §  Tubuh bagian luar lentur dan transfaran
  • §  Yang bersifat sebagai hama mempunyai Stylet pada bagian interior yang berfungsi sebagai alat pencucuk pada tanaman

Contoh :
  • §  Nematoda

       Bila dilihat dari cara hidup nematoda dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
     a). Nematoda Endoparasit, yaitu nematoda yang bersifat parasit pada tanaman hidup                 didalamnya
     b). Nematoda Ektoparasit, yaitu nematoda yang bersifat parasit dan hidup diluar jaringan            tanaman
     c). Nematoda Endoektoparasit, yaitu nematoda parasit yang sewaktu masih kecil berada          didalam jaringan tanaman dan setelah besar /dewasa sebagian tubuhnya keluar dari             jaringan tanaman.


Sumber :
Pracaya.  1991.  Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Salatiga

Editor :

Farid Nursoba, S.ST

Tidak ada komentar:

Posting Komentar