Laman

"Wilujeng Sumping Di Website Resmi BP3K Sukahening" "BP3K Sebagai Gerbang Inovasi Teknologi Pertanian""Rempug Jukung Sauyunan Ngawangun Pertanian Sukahening"

Kamis, 04 Juni 2015

Dampak Negatif Formalin


    Akhir-akhir ini sering kali kita melihat, mendengar atau membaca berita mengenai ditemukannya makanan yang mengandung bahan makanan yang berbahaya bagi kesehatanan manusia, salah satunya FORMALIN.
Agar kita tidak menjadi korban dari penggunaan Formalin pada makanan yang tentunya berdampak negatif terhadap kesehatan, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu Formalin dan dampak apa yang akan kita rasakan apabila kita mengkonsumsi makanan yang mengandung Formalin.
Setelah pada tulisan sebelumnya kami sajikan dampak negatif dari penggunaan Boraks, berikut  ini kami coba merangkum beberapa hal mengenai Formalin dan dampak yang ditimbulkannya. 
Semoga bermanfaat!

Pengertian Formalin :
1.   Formalin adalah bahan kimia yang kegunaannya untuk urusan luar tubuh. Contohnya untuk  pembunuh hama, pengawet mayat, bahan disinfektan dalam industri plastik, busa, dan resin untuk kertas. Di dalam formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan metanol hingga 15 persen sebagai pengawet.

2.   Formalin merupakan cairan tidak berwarna yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga, dan pengawet yang digunakan dalam industri tekstil dan kayu. Formalin memiliki bau yang sangat menyengat, dan mudah larut dalam air maupun alkohol.

3.   Formalin adalah nama dagang formaldehida yang dilarutkan dalam air dengan kadar 36 – 40 %. Formalin biasa juga mengandung alkohol 10 – 15 % yang berfungsi sebagai stabilator supaya formaldehidnya tidak mengalami polimerisasi. Formaldehida pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia, dengan gejala : sakit perut akut disertai muntah-muntah, mencret berdarah, depresi susunan syaraf dan gangguan peredaran darah. Injeksi formalin (suntikan) dengan dosis 100 gram dapat menyebabkan kematian dalam waktu 3 jam.

4.   Formalin adalah larutan yang tidak berwana dan baunya sangat menusuk. Di dalam Formalin terkandung sekitar 37 % formaldehid dalam air. Biasanya ditambah metanol hingga 15 % sebagai pengawet. Barang ini biasa digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan untuk peralatan rumahsakit serta untuk pengawet mayat. Formalin juga dilerang keras digunakan untuk pengawet makanan.
Ciri makanan berFormalin
1.   Tahu merupakan produk pangan yang sering direndam formalin. Tahu yang tidak direndam formalin hanya bertahan 1 – 2 hari saja kemudian berlendir. Sedangkan yang direndam formalin akan bertahan 4 – 5 hari bahkan bisa sampai 1 bulan dalam kadar tertentu.


2.   Ciri-ciri tahu berformalin: Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar 25 derajat Celsius dan bisa tahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius). Tahu terlampau keras, kenyal namun tidak padat. Bau agak menyengat.


3.   Ciri-ciri mie basah berformalin: tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar (25 derajat celcius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius). Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal. Bau agak menyengat seperti bau formalin.


4.   Ciri-ciri ikan segar atau hasil laut berformalin: tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25 derajat C). Warna insang merah tua tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih. Bau formalin atau agak menyengat.

5.   Ciri-ciri ikan asin berformalin: tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu 25 derajat celsius. Bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin. Tidak dihinggapi lalat di area berlalat.


6.   Ciri-ciri baso berformalin: Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar 25 derajat celsius, teksturnya sangat kenyal dan bau formalin agak menyengat.


7.   Ciri-ciri ayam berformalin: Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar 25 derajat Celsius, teksturnya kencang dan bau formalin tercium.
Dampak mengkonsumsi makanan berFormalin
1.   Jika terhirup akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.

2.   Jika terkena kulit akan menyebabkan kemerahan pada kulit, gatal, dan kulit terbakar

3.   Jika terkena mata akan menyebabkan mata memerah, gatal, berair, kerusakan mata, pandangan kabur, bahkan kebutaan

4.   Jika tertelan akan menyebabkan mual, muntah-muntah, perut terasa perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang, bahkan koma dan kematian.

5.   Akibat masuknya formalin pada tubuh bisa akut maupun kronis. Kondisi akut tampak dengan gejala alergi, mata berair, mual, muntah, seperti iritasi, kemerahan, rasa terbakar, sakit perut, dan pusing.

6.   Kondisi kronis tampak setelah dalam jangka lama dan berulang bahan ini masuk ke dalam tubuh. Gejalanya iritasi parah, mata berair, juga gangguan pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat, menstruasi, dan memicu kanker.

7.   Bahaya formalin jika terhirup, mengani kulit dan tertelan, bisa menyebabkan luka bakar, iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi, dan bahaya kanker pada manusia. Bila tertelan sebanyak 2 sendok makan saja atau 30 mL formalin bisa menyebabkan kematian.

8.   Gejala yang ditimbulkan jika formalin tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah, diare, kemungkinan terjadi perdarahan, sakit perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi, kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu, juga bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.
Pertolongan pertama pada keracunan akut
Tergantung konsentrasi cairan dan gejala yang dialami korban.
Sebelum ke rumah sakit: Gunakan arang aktif (norit). Jangan memberi rangsang agar muntah karena menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran cerna atas.
Di rumah sakit: Dilakukan bilas lambung (gastric lavage), pemberian arang aktif (meski pemberian ini akan mengganggu penglihatan bila dilakukan teropong usus untuk mendiagnosis trauma esofagus dan saluran cerna). 
Hemodialisis (cuci darah) untuk mengeliminasi habis formalin dari tubuh. Tindakan ini dilakukan bila terjadi keadaan asidosis metabolik (keracunan berat yang mengganggu metabolisme).

Penulis              :  Farid Nursoba (THL-TBPP Desa Banyuresmi)
Sumber             : http://gasloy.blogspot.com/2012/04/bahaya-Formalin-dan-formalin-pada-makanan.html
Sumber Gambar : www. Google.com/search/image



2 komentar: